Rabu, 18 November 2015

TARI BALET

BALET


Tari balet
oke kali ini saya akan mengulas salah satu jenis tarian yang sangat populer di Dunia. tari Ballet, tarian ini adalah tarian yang sangat digandrungi terutama oleh perempuan. biasanya orangtua akan mengikutkan anak mereka sejak dini. kelenturan dan keindahan gerakan para penarinya sangat menarik bagi kaum hawa. tapi tidak sedikit juga penari ballet pria. mari kita ulas tentang balet lebih dalam.....


Balet adalah nama dari salah satu teknik tarian. Karya tari yang dikoreografi menggunakan teknik ini dinamakan balet, dan meliputi: tarian itu sendiri, mime, akting, dan musik (baik musik orkestra ataupun nyanyian). Balet dapat ditampilkan sendiri atau sebagai bagian dari sebuah opera. Balet terkenal dengan teknik virtuosonya seperti pointe workgrand pas de deux, dan mengangkat kaki tinggi-tinggi. Teknik balet banyak yang mirip dengan teknik anggar, barangkali karena keduanya mulai berkembang dalam periode yang sama, dan juga karena keduanya membutuhkan teknik keseimbangan dan pergerakan yang mirip.
Istilah ballo pertama kali digunakan oleh Domenico da Piacenza (dalam De Arte Saltandi et Choreas Ducendi), sehingga karyanya dikenal sebagai balleti atau balli yang kemudian menjadi ballet. Istilah ballet itu sendiri dicetuskan oleh Balthasar de Beaujoyeulx dalam Ballet Comique de la Royne (1581) yang merupakan ballet comique (drama ballet). Pada tahun yang sama, Fabritio Caroso menerbitkan Il Ballarino, yaitu panduan teknis mengenai menari balet, yang membuat Italia menjadi pusat utama berkembangnya tari balet.

Sejarah balet

Balet berakar pada acara pertemuan para ningrat Italia pada masa pencerahan. Selanjutnya, balet dikembangkan dalam ballet de cour, yaitu dansa sosial yang dilakukan bersama musik, pidato, berpuisi, nyanyian, dekor, dan kostum oleh para ningrat Prancis. Balet kemudian berkembang sebagai bentukan seni tersendiri di Prancis pada masa pemerintahan raja Louise XIV yang sangat mencintai seni tari dan bertekad untuk memajukan kualitas seni tari pada masa itu. Sang raja mendirikan Académie Royale de Dansepada tahun 1661, dan pada tahun yang sama, balet komedi karya Jean-Baptist Lully ditampilkan. Bentuk balet awal berupa sebuah seni panggung di mana adegan-adegannya berupa tarian. Lully lalu mendalami balet opera dan mendirikan sekolah untuk mendidik penari balet profesional yang berhubungan dengan Académie Royale de Musique. Di sekolah tersebut, sistem pendidikannya berdasarkan tata krama ningrat.
Abad ke-18 merupakan periode di mana standar teknis balet menjadi sangat maju. Pada masa ini pula balet menjadi bentukan seni drama yang serius dan setara dengan opera. Kemajuan ini disebabkan oleh karya penting dari Jean-Georges Noverre yang berjudul Lettres sur la danse et les ballets (1760), yang merintis berkembangnya ballet d'action di mana penari diharuskan mengekspresikan karakter dan menampilkan narasi cerita. Musik balet itu sendiri berkembang sangat pesat pada masa itu oleh komponis sepertiChristopher Gluck. Pada akhir masa itu, opera menjadi terbagi tiga teknik formal yaitu sérieux, demi-caractère dan comique, dan balet turut menjadi bagian di dalam opera sebagai pengantar adegan yang diistilahkan sebagai divertissements.
Abad ke-19 merupakan periode di mana banyak terjadi perubahan sosial. Perubahan ini juga tercermin dalam balet, yang bergeser jauh dari bentukan seni yang sangat ningrat (Balet romantik). Ballerina seperti Marie Taglioni dan Fanny Elssler merintis teknik baru berupa pointe work yang menyebabkan peran ballerina (penari balet wanita) menjadi sangat penting di atas panggung. Sementara itu, para librettist profesional mulai memasukkan cerita dalam balet, dan guru balet seperti Carlo Blasis mengkodifikasi teknik balet sehingga menjadi teknik dasar yang masih digunakan hingga sekarang. Balet mengalami penurunan pamor setelah 1850 di kebanyakan negara barat selain Denmark dan Rusia (berkat para master seperti August BournonvilleJules Perrot, dan Marius Petipa). Sanggar balet Rusia, terutama setelah Perang Dunia II, banyak melakukan tur keliling dunia sehingga menjaga balet tetap hidup di dunia dan banyak dikenal oleh masyarakat umum.

Balerina terkenal


Gillian Murphy dan Angel Corella dalam Swan Lake

Balet di Indonesia

Rekaman sejarah pertama tentang persentuhan balet dengan Indonesia menyebut adanya kunjungan dari Anna Pavlova and Company ke Hindia Belanda yang tiba di Batavia tanggal 21 Februari 1929, dan melakukan pertunjukan pada tanggal 8 Maret 1929.[1] Dalam pertunjukan yang diadakan di Princesse Schouwburg Weltevreden ini, Anna Pavlova membawakan repertoar "The Magic Flute, Snowflakes" and "Divertissements".[2] Anna Pavlova melanjutkan kunjungannya ke Bandung, Semarang, dan Surabaya.
Kemudian grup balet Dandré-Levitoff Russian Ballet ke Hindia Belanda pada tahun 1934 dan melakukan pertunjukan di empat kota besar yaitu Batavia, Bandung, Semarang, dan Surabaya.[3] Grup balet ini juga berkunjung ke Bali dan tertarik dengan seni tari Bali, sebelum melanjutkan perjalanan ke Australia.[4] Grup balet ini membawakan Swan Lake yang menjadi sensasi di Surabaya, dan juga Les sylphides, La fille mal gardée and Polovtsian dances.
Di awal abad ke-20, balet di Indonesia kebanyakan diajarkan dan dirintis oleh orang Belanda yang bermukim di Indonesia, yang mengajarkan balet kepada para perintis balet Indonesia. Puck Meijer yang berada di Jakarta mengajarkan ballet kepada Farida OetoyoNanny LubisJames DanandjajaElsie Tjiok, dan Julianti Parani. Sementara di Surabaya, Marlupi Sijangga belajar kepada Mevrouw Zaller. Ludwig Werner dan Willy Roemers juga menjalankan sekolah balet di Jakarta yang bertahan hingga pertengahan abad ke-20 di mana Farida Oetoyo juga belajar dan mengajar di sana.
Sepeninggal para guru balet Belanda tersebut, di awal tahun 50-an mulai berdiri sekolah balet oleh perintis balet Indonesia. Pada tahun 1956 dua sekolah balet berdiri, yaituNamarina oleh Nanny Lubis di Jakarta dan Marlupi Dance Academy oleh Marlupi Sijangga di Surabaya. The Jakarta Ballet School berdiri pada tahun 1957 oleh Elsie Tjiok San Fang,[5] yang pada tahun 1958 berganti nama menjadi sekolah balet Nritya Sundara oleh Farida Oetoyo dan Yulianti Parani, dan pada tahun 1977 menjadi Sekolah BalletSumber Cipta. Dua sistem pengajaran balet yang paling dominan di Indonesia adalah kurikulum Royal Academy of Dance (RAD) yang masuk pada tahun 1970-an dan sistemVaganova.
Pada tahun 1959, sekelompok penari membentuk Balet Nasional, yang diarahkan untuk mengadakan pertunjukan teratur seperti di Eropa (membentuk sebuah ballet company professional). Penari yang terlibat adalah Farida OetoyoJames Danandjaja (Jimmy Tan), Julianti ParaniWilly Roemers, Louis Pandelaki, dan Valeska Ong.[6] Sayangnya grup ini tidak bertahan lama karena kesibukan pribadi masing-masing penarinya, selain kurangnya juga dukungan dana dan antusiasme penonton. Pada tahun 1996, Aiko Senosoenoto membentuk Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) Dance Company yang berbasis tari modern dan kontemporer. Pada tahun 1998 Farida Oetoyomembentuk grup tari kontemporer bernama Kreativitat Dance Indonesia. Pada tahun 2006 dengan rintisan Maya Tamara dan Jetty Maika Namarina membentuk grup semi profesional berbasis tari balet bernama Namarina Youth Dance yang mengadakan pementasan sekali setahun.
Hingga saat ini, Indonesia belum memiliki grup balet profesional purna waktu (full time ballet company) yang serupa dengan Singapore Dance Theatre, Ballet Philippines, atau Hong Kong Ballet.

Perintis balet di Indonesia 

Penari balet Indonesia

Sekolah Balet di Indonesia



Elemen-elemen Tari Ballet

  •   Unsur pertama adalah Shape.Tubuh digunakan dalam koreografi untuk membuat bentuk.penari bisa simetris, asimetris, melengkung, memutar, sudut, dll.koreografer harus memperhatikan detail dari bentuk tubuh .koreografer juga harus menyadari bentuk kelompok yang terjadi di panggung.Ini adalah wasit sebagai formasi.

  • Unsur kedua adalah ruang.Yang merupakan bagian tubuh yang dapat digunakan untuk membuat bentuk berbagai tingkatan, biasanya dibagi menjadi rendah, sedang, dan tinggi.Tingkat relatif, melalui media biasanya mengacu pada ketinggian tubuh seperti yang kita berjalan normal.Tubuh juga bisa bergerak melalui ruang, menciptakan arah, jalan, dan pola lantai.Semua aspek ini melibatkan dimensi ruang: gerakan mungkin terjadi pada baris, di sepanjang bidang datar, atau kurva melalui ruang.
  • Unsur ketiga adalah Time.Semua gerakan terjadi di waktu, dan memiliki durasi.Pengulangan gerakan dapat membuat irama.Pengulangan yang paling penting yang mendasari irama. Kecepatan harus sesuai  tempo.
  •   Unsur keempat adalah Energi.Energi mengacu pada kualitas dengan yang dilakukan gerakan - bagaimana gerakan.Energi dapat dilihat dalam berbagai cara: emosional,, berotot dan ionisasi.Contoh kata-kata yang sering digunakan untuk menggambarkan kualitas gerak termasuk sayap, menangguhkan, perkusi, berkelanjutan, runtuh, memperpanjang, kontrak, dan rebound.
  •   Unsur kelima adalah Improvisation.Dalam improvisasi tari, penari dihadapkan dengan jumlah pilihan hampir tak terbatas. Improvisasi berarti pilihan.Penari menari dengan sepotong tarian tetap, namun ia berimprovisasi gerakannya. Improvisasi yang paling ideal adalah tubuh menari yang hadir dalam ruang dan waktu.
  •   Unsur akhirnya keenam dan merupakan Prinsip Dance.Ini adalah pengulangan, variasi, transisi dan urutan adalah empat prinsip tari.Pengulangan adalah langkah berulang, pola, atau tema.Varietas adalah apa koreografer menempatkan di antara pengulangan.Hal ini juga membuat menarik bagi penonton untuk menonton.Transisi adalah apa yang menghubungkan berbagai gerakan dan merupakan bagian yang paling penting dari tari karena akan membuatnya terlihat bersih dan dapat menciptakan klimaks tarian.


Gerakan gerakan dasar ballet:
  1. Allgro (a-lay-GROH)
  2. Arabesque (a-ra-BESK)
  3. Assembl (a-sahn-BLAY)
  4. Balanc (ba-lahn-SAY)
  5. Chass (sha-SAY)
  6. Couru (koo-REW)
  7. Demi-pli (duh-MEE-plee-AY)
  8. Demi-pointes, sur les (sewr lay duh-mee-PWENT)
  9. Derrire
  10. Dvelopp (day-law-PAY)
  11. chapp (ay-sha-PAY)
  12. Fondu, fondue (fawn-DEW)
  13. Fouett (fweh-TAY)
  14. Frapp
  15. Glissade (glee-SAD)
  16. Jet, petit (puh-TEE zhuh-TAY)
  17. Pas de bourre (pah duh boo-RAY)
  18. Petit, petite (puh-TEE, puh-TEET)
  19. Pirouette (peer-WET)
  20. Pli (plee-AY)
  21. Port de bras (pawr duh brah)
  22. Relev (ruhl-VAY)
  23. Retir (ruh-tee-RAY)
  24. Rise
  25. Saut, saute (soh-TAY)
  26. soubresaut
  27. Turn-out
  28. Working leg
Penting di ketahui dalam ballet
Perintis ballet terkenal Indonesia salah satunya adalah Farida Oetoyo, Farida Oetoyo adalah guru dari pengajar ballet sekolah tari 
Genecela Dance Centre yaitu Yasinta R.S. Gaerlan dan Liza M. Sidharta.
Ballerina terkenal Indonesia salah satunya adalah Adella dan Aletta

PERLENGKAPAN PENARI BALLET 
  • Leotard
 
Leotard didesain agar dapat bergerak lebih bebas, Leotard harus pas di badan agar postur dan kesalahan gerakan dapat terlihat oleh guru ballet. Saat pementasan Leotard akan membantu mempertegas pembentukan lekukan badan penari.
  • Skirt
 
Skirt biasanya dipakai oleh kelas ballet pemula , di gunakan sebagai media belajar untuk membantu pembentukan posisi tangan dan lengan dalam ballet.
  • Stocking
 
Stocking berfungsi untuk menopang bagian tubuh khususnya pinggang kebawah yang kurang kencang. Biasanya murid yang baru belajar ballet di wajibkan mengenakan kaos kaki agar gerakan kaki lebih terlihat.
  • Sepatu ballet

 
Sepatu ballet harus benar-benar pas dikaki, tidak boleh kesempitan atau kebesaran karena akan mempersulit gerakan, ada dua jenis sepatu ballet, yaitu :
soft shoes : di gunakan oleh semua siswa pemula ballet baik wanita atau laki-laki, sedangkan penari ballet laki-laki akan terus memakai soft shoes sepanjang karirnya
point shoes : di gunakan oleh penari ballet wanita, untuk menggunakan pointe shoes ballerina harus mengambil kelas khusus belajar pointe shoes, karena kaki mereka harus cukup kuat.
  • Rambut
Rambut harus diikat rapi, tidak menutupi wajah agar tidak mengganggu selama belajar, dan pada saat pentas penonton bisa melihat jelas mimik muka ballerina.
  • Aksesoris
Pada saat berlatih ballet disarankan untuk tidak mengenakan perhiasan yang berlebihan, selain mengganggu juga bisa mengakibatkan cedera.
https://id.wikipedia.org/wiki/Balet
http://elfratiwysimarmata1.blogspot.co.id/2013/05/elemen-penting-dan-gerakan-gerakan.html

0 komentar:

Posting Komentar