Seni bela diri
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Capoeira
Capoeira.
Capoeira adalah sebuah sistem bela diri tradisional yang didirikan di Brasil oleh budak-budak Afrika yang dibawa oleh orang-orang Portugis ke Brasil untuk bekerja di perkebunan-perkebunan besar. Pada zaman dahulu mereka melalukan latihan dengan diiringi oleh alat-alat musik tradisional, seperti berimbau (sebuah lengkungan kayu dengan tali senar yang dipukul dengan sebuah kayu kecil untuk menggetarkannya) dan atabaque (gendang besar), dan ini juga lebih mudah bagi mereka untuk menyembunyikan latihan mereka dalam berbagai macam aktivitas seperti kesenangan dalam pesta yang dilakukan oleh para budak di tempat tinggal mereka yang bernama senzala. Ketika seorang budak melarikan diri ia akan dikejar oleh "pemburu" profesional bersenjata yang bernama capitães-do-mato (kapten hutan). Biasanya capoeira adalah satu-satunya bela diri yang dipakai oleh budak tersebut untuk mempertahankan diri. Pertarungan mereka biasanya terjadi di tempat lapang dalam hutan yang dalam bahasa tupi-guarani (salah satu bahasa pribumi di Brasil) disebut caá-puêra – beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa inilah asal dari nama seni bela diri tersebut. Mereka yang sempat melarikan diri berkumpul di desa-desa yang dipagari yang bernama quilombo, di tempat yang susah dicapai. Quilombo yang paling penting adalah Palmares yang mana penduduknya pernah sampai berjumlah sepuluh ribu dan bertahan hingga kurang lebih selama enam puluh tahun melawan kekuasaan yang mau menginvasi mereka. Ketua mereka yang paling terkenal bernama Zumbi. Ketika hukum untuk menghilangkan perbudakan muncul dan Brasil mulai mengimport pekerja buruh kulit putih dari negara-negara seperti Portugal, Spanyol dan Italia untuk bekerja di pertanian, banyak orang negro terpaksa berpindah tempat tinggal ke kota-kota, dan karena banyak dari mereka yang tidak mempunyai pekerjaan mulai menjadi penjahat. Capoeira, yang sudah menjadi urban dan mulai dipelajari oleh orang-orang kulit putih, di kota-kota seperti Rio de Janeiro, Salvador da Bahia dan Recife, mulai dilihat oleh publik sebagai permainan para penjahat dan orang-orang jalanan, maka muncul hukum untuk melarang Capoeira. Sepertinya pada waktu itulah mereka mulai menggunakan pisau cukur dalam pertarungannya, ini merupakan pengaruh dari pemain capoeira yang berasal dari Portugal dan menyanyikan fado (musik tradisional Portugis yang mirip dengan keroncong). Pada waktu itu juga beberapa sektor yang rasis dari kaum elit Brasil berteriak melawan pengaruh Afrika dalam kebudayaan negara, dan ingin “memutihkan” negara mereka. Setelah kurang lebih setengah abad berada dalam klandestin, dan orang-orang mepelajarinya di jalan-jalan tersembunyi dan di halaman-halaman belakang rumah, Manuel dos Reis Machado, Sang Guru (Mestre) Bimba, mengadakan sebuah pertunjukan untuk Getúlio Vargas, presiden Brasil pada waktu itu, dan ini merupakan permulaan yang baru untuk capoeira. Mulai didirikan akademi-akademi, agar publik dapat mempelajari permainan capoeira. Nama-nama yang paling penting pada masa itu adalah Vicente Ferreira Pastinha (Sang Guru Pastinha), yang mengajarkan aliran “Angola”, yang sangat tradisional, dan Mestre Bimba, yang mendirikan aliran dengan beberapa inovasi yang ia namakan “Regional”.
Sejak masa itu hingga masa sekarang capoeira melewati sebuah perjalanan yang panjang. Saat ini capoeira dipelajari hampir di seluruh dunia, dari Portugal sampai ke Norwegia, dari Amerika Serikat sampai ke Australia, dari Indonesia sampai ke Jepang. Di Indonesia capoeira sudah mulai dikenal banyak orang, disamping kelompok yang ada di Yogyakarta, juga terdapat beberapa kelompok di Jakarta. Banyak pemain yang yang berminat mempelajari capoeira karena lingkungannya yang santai dan gembira, tidak sama dengan disiplin keras yang biasanya terdapat dalam sistem bela diri dari Timur. Seperti yang pernah dikatakan oleh seorang penulis besar dari Brasil Jorge Amado, ini “pertarungan yang paling indah di seluruh dunia, karena ini juga sebuah tarian”. Dalam capoeira teknik gerakan dasar dimulai dari “ginga” dan bukan dari posisi berhenti yang merupakan karateristik dari karate, taekwondo, pencak silat, wushu kung fu, dll...; ginga adalah gerakan-gerakan tubuh yang berkelanjutan dan bertujuan untuk mencari waktu yang tepat untuk menyerang atau mempertahankan diri, yang sering kali adalah menghindarkan diri dari serangan. Dalam roda para pemain capoeira mengetes diri mereka, lewat permainan pertandingan, di tengah lingkaran yang dibuat oleh para pemain musik dengan alat-alat musik Afrika dan menyanyikan bermacam-macam lagu, dan pemain lainnya bertepuk tangan dan menyanyikan bagian refrein. Lirik lagu-lagu itu tentang sejarah kesenian tersebut, guru besar pada waktu dulu dan sekarang, tentang hidup dalam masa perbudakan, dan perlawanan mencapai kemerdekaan. Gaya bermain musik mempunyai perbedaan ritme untuk bermacam-macam permainan capoeira, ada yang perlahan dan ada juga yang cepat.
Capoeira tidak saja menjadi sebuah kebudayaan, tetapi juga sebuah olahraga nasional Brasil, dan para guru dari negara tersebut membuat capoeira menjadi terus menerus lebih internasional, mengajar di kelompok-kelompok mahasiswa, bermacam-macam fitness center, organisasi-organisasi kecil, dll. Siswa-siswa mereka belajar menyanyikan lagu-lagu Capoeira dengan bahasa Portugis – “Capoeira é prá homi, / mininu e mulhé...” (Capoeira untuk laki-laki, / anak-anak dan perempuan).
Di Indonesia, sama seperti di negara-negara yang lain, kemungkinan Capoeira akan semakin berkembang.
Beberapa gerakan dalam Capoeira:
- Ginga
- Handstand
- Backflip
- Headspin
- Handstand Whirling
Ginga
GINGA merupakan suatu gerakan dasar capoeira(sebuah kuda - kuda dalam ilmu beladiri lainnya.Ginga dimulai dari posisi paralel,yaitu posisi seperti duduk tanpa kursi,kemudian tarik kaki kiri kebelakang,bersamaan dengan tangan kanan kedepan,ulangi dengan posisi paralel kemudian tarik kaki kanan kebelakang dan tangan kiri kedepan.Ulangi terus hal tersebut sampai tak canggung lagi melakukannya.Perlu diingat,bahwa tangan dan kaki yang digerkan secara bersamaan harus berbeda arah(tangan kanan maka kaki kiri,lalu tangan kiri maka kaki kanan).Ginga banyak variasinya,nantikan artikel saya selanjutnya tentang variasi gerakan ginga dan tentang filosofi Roda Capoeira."MUITO-MUITO OBRIGADO,CAMARA!!!"Contra Mestre Edinho(Santa Maria de Grupo Indonesia).Taekwondo
Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do atau Taekwon-Do) adalah seni bela diri asal Korea yang juga sebagai olahraga nasional Korea. Ini adalah salah satu seni bela diri populer di dunia yang dipertandingkan di Olimpiade.[2]
Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olahraga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhkan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).
Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olahraga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhkan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).
Tiga materi dalam latihan
- Poomsae atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea.
- Kyokpa atau teknik pemecahan adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan terkadang menggunakan benda yang lembut seperti kertas. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.
- Kyorugi atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan kaki.
Filosofi sabuk pada Taekwondo
- Putih melambangkan kesucian, awal/dasar dari semua warna, permulaan. Di sini para taekwondoin mempelajari jurus dasar (gibon) 1
- Kuning melambangkan bumi, disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan kuat.Mempelajari gibon 2 dan 3. Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih dahulu.
- Hijau melambangkan hijaunya pepohonan, pada saat inilah dasar TKD mulai ditumbuhkembangkan.(mempelajari taeguk 2). Sebelum naik ke sabuk biru biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dahulu.
- Biru melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari.(mempelajari taeguk 4). Sebelum naik sabuk merah biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih dahulu.
- Merah melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan kita.(mempelajari taeguk 6). Sebelum naik sabuk hitam, biasanya naik ke sabuk merah strip dua dan merah strip satu dahulu. Maksud dari matahari adalah tingkaran di mana seorang sabuk merah memberi kehangatan atau dalam arti denotasi mulai memberi ilmu atau bimbingan.
- Hitam melambangkan akhir, kedalaman, kematangan dalam berlatih dan penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan. Hitam memiliki tahapan dari Dan 1 hingga Dan 9. Juga melambangkan alam semesta.
Istilah dalam Taekwondo
- Sabeum = Instruktur
- Sabeum Nim = Instruktur Kepala
- Seonbae = Senior
- Hubae = Junior
- Tae Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Tae Kwon Do
- Muknyeom = Meditasi
- Kihap = Berteriak dari dalam perut
- Dobok = Seragam Tae Kwon Do
- Ti = Sabuk Latihan
- Wen = Kiri
- Oreon = Kanan
- Sijak = Mulai
- Kalryeo = Stop (Sementara)
- Keysok = Lanjutkan
- Keuman = Selesai
- A Nee = Tidak
- Yee = Ya
- Eolgol = Sasaran atas (Kepala)
- Moumtong = Sasaran tengah (Badan/Ulu Hati)
- Arae = Sasaran bawah (Pinggang kebawah)
- Kyungrye = Hormat
- Chariot = Mempersiapkan Diri
- Joon Bi = Istirahat
- Agam So = Istirahat dengan Tangan Dibelakang
- Nici = Sekian
- Belci Ki Manisi = Tempat Istirahat
- Menicip = Pengawas Taekwondo
- Dobeon = Dua Kali
- Sambeon = Tiga Kali
- Illjang = Satu
- Yeejang = Dua
- Samjang = Tiga
- Sahjang = Empat
- Ohjang = Lima
- Yukjang = Enam
- Chiljang = Tujuh
- Paljang = Delapan
Bagian-bagian tubuh
Bagian-bagian tubuh yang menjadi sasaran (Keup So)
1. Eolgol (Bagian Atas/Kepala/Muka) Bagian ini meliputi tulang belikat, wajah, kepala, dagu, jakun, tulang di antara mata, bagian atas dan bawah bibir.2. Momtong (Bagian Tengah/Badan) Bagian ini meliputi perut, ulu hati, rusuk / tulang iga, serta dibawah tulang rusuk dimana ginjal terletak didalamnya.
3. Are (Bagian Bawah) Bagian ini meliputi pusar ke bawah, yaitu rongga bawah perut, selangkangan, paha bagian dalam, dan kemaluan.
Bagian-bagian tubuh yang digunakan untuk menyerang dan bertahan
- Kepala (Eolgol)
- Tangan (Son)
- Lengan (Pal)
- Siku Tangan (Pal Kup)
- Punggung Kaki (Bal Deng)
- Kaki Bagian Depan (Ap Chuk)
- Lutut (Mooreup)
Seogi (kuda-kuda)
Sikap kuda-kuda dibagi tiga yaitu:- Neolpyo Seogi (sikap kuda-kuda terbuka)
- Moa Seogi (sikap kuda-kuda tertutup)
- Teuksu Poom Seogi (sikap kuda-kuda khusus)
- Ap Seogi (Sikap Kuda-Kuda Jalan)
Kuda-kuda Terbuka
- Naranhi Seogi (Sikap Sejajar)
- Jochoom Seogi (Sikap Duduk)
- Ap Seogi (Sikap Jalan Pendek)
- Ap Koobi Seogi (Sikap Jalan Panjang)
- Dwit Koobi Seogi (Sikap Kuda-Kuda L)
- Beom Seogi (Sikap Kuda-Kuda Harimau)
Kuda-kuda tertutup
- Moa Seogi (Sikap Kuda-Kuda Tertutup)
- Dwi/Ap Koa Seogi (Sikap Kuda-Kuda Kaki Menyilang)
Sikap kuda-kuda khusus
- Kibon Junbi Seogi (Sikap Kuda-Kuda Siap)
- Bojumeok Junbi Seogi (Sikap Kuda-Kuda Siap dengan Menutup Kepalan)
Pukulan, sabetan, tusukan, tendangan, dan tangkisan
Pukulan
- Yeop Jireugi = Pukulan Samping
- Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
- Dolryeo Jireugi = Pukulan Mengait
- Pyojeok Jireugi = Pukulan dengan Sasaran
- Momtong Jireugi = Pukulan Mengarah ke Tengah (Pukulan Mengarah ke Ulu Hati)
- Are Jireugi = Pukulan ke Bawah
- Oreon Jireugi= Pukulan Dengan Tangan Kanan Yang Dilakukan Sambil Menendang (Ap Chagi)
- Eolgol Jirugi = Pukulan ke Atas (Pukulan Mengarah ke Kepala)
- Sambion Jireugi = Pukulan Ke Bawah,Perut,Dan Kepala
Sabetan
- Han Sonnal Mok Chigi = Sabetan dengan Pisau Tangan
- Jebipoom Mok Chigi = Sabetan dari Luar ke Dalam dengan Tangkisan Pisau Tangan
- Me Jumeok Naeryo Chigi = Sabetan dari Atas ke Bawah
- Dung Jumeok Eolgul Ap Chigi = Sabetan Depan dengan Bonggol Atas Kepalan dengan Sasaran Atas
- Palkup Dollyo Chigi = Sabetan Memutar dengan Siku Tangan
- Palkup Pyojeok Chigi = Sabetan Siku Tangan dengan Sasaran
- Mureup Chigi = Sabetan dengan Lutut
- Deung Jumeok Bakkat Chigi = Sabetan dari Dalam ke Luar dengan Bonggol Atas Kepalan
Tusukan
- Pyeonsonkeut Sewo Chireugi = Tusukan dengan Telapak Tangan Tegak
- Pyeonsonkeut Upeo Chireugi = Tusukan dengan Telapak Tangan Mendatar
- Kawison Keut Chireugi = Tusukan dengan 2 Jari ke Arah Mata
- Hanson Keut Chireugi = Tusukan dengan 1 Jari ke Arah Mata
Tendangan
- Ap Chagi = Tendangan depan menggunakan kaki depan
- Dollyo Chagi = Tendangan Menggunakan Punggung Kaki
- Yeop Chagi = Tendangan samping menggunakan pisau kaki
- Dwi Chagi = Tendangan belakang
- Twieo Ap Chagi = Tendangan depan yang dilakukan sambil melompat
- Twieo Dwi Chagi = Tendangan belakang yang dilakukan sambil melompat
- Twieo Yeop Chagi = Tendangan samping yang dilakukan sambil melompat
- Dubal Dangsang Chagi = Tendangan dengan dua target sasaran
- Goley / Narray Chagi = Tendangan ganda
- Sip Chagi An Chagi = Tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan aremaki
- Penriyti Chagi = Tendangan keliling.
- Dwi Huryeo Chagi = Tendangan berputar melalui belakang.
- Deol Chagi = Tendangan mencangkul ke arah kepala menggunakan tumit
- Aidan Dollyo Chagi =Tendangan Menggunakan Kaki Depan Ke Arah Perut
Tangkisan
- Are Maki = Tangkisan ke arah bawah untuk menangkis tendangan
- Eolgol Makki = Tangkisan ke arah kepala
- Momtong Bakat Makki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah.
- Momtong An Makki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah.
- An Makki = Tangkisan dari arah luar.
- Bina Makko An Makki = Tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas
- An Palmok Momtong Bakkat Makki = Tangkisan ke arah lengan bawah
- Momtong An Makki = Tangkisan ke tengah dari luar ke dalam
- Momtong Bakkat Makki = Tangkisan ke tengah dari dalam ke luar
- Sonnal Momtong Makki = Tangkisan ke tengah dengan pisau tangan
- Batang Son Momtong An Makki = Tangkisan ke tengah dari luar dengan bantalan telapak tangan
- Kawi Makki = Tangkisan menggunting
- Sonnal Bitureo Makki = Tangkisan melintir dengan satu pisau tangan
- Hecho Makki = Tangkisan ganda ke luar
- Eotgoreo Arae Makki = Tangkisan silang ke arah bawah
- Wesanteul Makki = Tangkisan ganda memotong arah bawah dan ke luar
https://www.google.co.id/search?q=taekwondo&biw=1366&bih=624&noj=1&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0CAcQ_AUoAWoVChMIhJTMhLObyQIVlwSOCh1qYQfh#imgrc=_
https://id.wikipedia.org/wiki/Taekwondo
https://id.wikipedia.org/wiki/Capoeira
https://id.wikipedia.org/wiki/Capoeira
https://id.wikipedia.org/wiki/Taekwondo
https://id.wikipedia.org/wiki/Capoeira
https://id.wikipedia.org/wiki/Capoeira
0 komentar:
Posting Komentar